Saimatsu(歳末)
Saimatsu merupakan akhir dalam satu tahun, yang mana pada kesempatan ini toko – toko akan menjual barang dagangannya dengan cara obral. Pada perayaan saimatsu ini masyarakat Jepang memiliki tradsi menegak minuman beralkohol seharian penuh yang disebut dengan ‘Bounenkai’. Tradisi ini dilakukan guna melupakan semua masalah yang dihadapi selama setahun. Biasanya tingkat pemabuk yang naik kereta listrik akan bertambah. Selain itu pada perayaan saimatsu ini akan banyak dibuka pasar yang disebut dengan ‘Toshi no ichi’. Pasar ini di Tokyo dikenal dengan ‘Tagoita ichi’ yang ada di daerah asa kusa. Pasar ini berlangsung pada tanggal 14 hingga 18 Desember.
Hagoita
Merupakan raket kayu berbentuk persegi panjang. Ada dua jenis hagoita yaitu Hanetsuki, yaitu hagoita yang dapat dipakai untuk bermain dan hagoita yang hanya digunakan sebagai hiasan. Dahulu hagoita ini hanya digunakan untuk bermain tepuk – tepukan saja namun, lambat laun hagoita ini dianggap sebagai jimat penangkal bahaya. Pada zaman Edo, hagoita berhisakan gambar para pemeran kabuki, sehingga benda ini sekarang menjadi barang antik di Tokyo. Di Sensō-ji, Tokyo dari 17 Desember hingga 19 Desember setiap tahunnya diadakan Pasar Hagoita yang ramai didatangi pengunjung. Hanetsuki awalnuya berkembang di China pada abad ke – 14 yang mana permainan ini dimainkan dengan menyepak bulu unggas yang disebelumnya diberi pemberat uang logam. Sejak zaman Sengoku hagoita ini dipercayai sebagai jimat penolak bala. Lalu, seiring berjalnnya waktu pada zaman Edo hagoita ini berfungsi sebagai hadiah tahun baru yang berfungsi sebagai penolak bala. Permainan hanetsuki sangat identik dengan anak perempuan karena konon pada zaman Muromachi anak perempuan setiap tahun baru akan bermain hinatsuki. Hagoita ini dulunya merupakan raket kayu yang terbuat dari kapas dan washi. Hagoita terdiri dari beragam ukuran, yang mana melambangkan anak perempuan yang kian beranjak dewasa, lembang kesehatan dan kekuatan.
Hagoita
Merupakan raket kayu berbentuk persegi panjang. Ada dua jenis hagoita yaitu Hanetsuki, yaitu hagoita yang dapat dipakai untuk bermain dan hagoita yang hanya digunakan sebagai hiasan. Dahulu hagoita ini hanya digunakan untuk bermain tepuk – tepukan saja namun, lambat laun hagoita ini dianggap sebagai jimat penangkal bahaya. Pada zaman Edo, hagoita berhisakan gambar para pemeran kabuki, sehingga benda ini sekarang menjadi barang antik di Tokyo. Di Sensō-ji, Tokyo dari 17 Desember hingga 19 Desember setiap tahunnya diadakan Pasar Hagoita yang ramai didatangi pengunjung. Hanetsuki awalnuya berkembang di China pada abad ke – 14 yang mana permainan ini dimainkan dengan menyepak bulu unggas yang disebelumnya diberi pemberat uang logam. Sejak zaman Sengoku hagoita ini dipercayai sebagai jimat penolak bala. Lalu, seiring berjalnnya waktu pada zaman Edo hagoita ini berfungsi sebagai hadiah tahun baru yang berfungsi sebagai penolak bala. Permainan hanetsuki sangat identik dengan anak perempuan karena konon pada zaman Muromachi anak perempuan setiap tahun baru akan bermain hinatsuki. Hagoita ini dulunya merupakan raket kayu yang terbuat dari kapas dan washi. Hagoita terdiri dari beragam ukuran, yang mana melambangkan anak perempuan yang kian beranjak dewasa, lembang kesehatan dan kekuatan.